Hari ini saya sempat ngobrol singkat dengan bapak2 tukang ojek. Well. Thinking back his story, about his effort to work here and there, in as many places as he could work, to get his children to finish their education as high as possible... I somehow admire his spirit. He might have a limited ability but that doesn't stop him from trying. He has dream for a better life for his family, especially the better education that his place of origin doesn't have. I hope he can reach his dream and be happy with his family. :')
Little Feet
-Talisa Noor-
Sunday, April 22, 2012
My Office's Library
I like to visit my office's library. It's on the second floor of Archive Building. I love the way they collect various magazines beside the academical books and the collections of rules and policies :)
Funny thing, I found this:
Hahah. Guess they also want to help their employees to be healthy and slimmer? :)
Thursday, April 19, 2012
SENSE Award
Baru tau, saya dapet SENSE AWARD nihh dari Ilham Menulis, hihi :)
Saya masih inget, dulu pertama-tama lihat blognya Ilham (waktu itu kami tingkat 2, berarti sekitar 2009-2010), saya langsung tertarik. Selain ada puisi melankolis (ciee...haha), ada juga cerita-cerita bersambung yang seru.
By the way, Ilham adalah temen sekelas saya waktu kuliah di tingkat 2. Ia juga temen kelompok belajar saya yang namanya FLIP IT SAM, yang merupakan akronim nama anggota-anggotanya: Fera, LIPo, Ilham, Tasa, SAri, dan braM. Hahaha. Kalo dipikir-pikir, itu masa yang lucu juga. :)
Kami nggak punya foto ber-6 sih. Tapi ada foto kami sekelas:
Saya masih inget, dulu pertama-tama lihat blognya Ilham (waktu itu kami tingkat 2, berarti sekitar 2009-2010), saya langsung tertarik. Selain ada puisi melankolis (ciee...haha), ada juga cerita-cerita bersambung yang seru.
By the way, Ilham adalah temen sekelas saya waktu kuliah di tingkat 2. Ia juga temen kelompok belajar saya yang namanya FLIP IT SAM, yang merupakan akronim nama anggota-anggotanya: Fera, LIPo, Ilham, Tasa, SAri, dan braM. Hahaha. Kalo dipikir-pikir, itu masa yang lucu juga. :)
Kami nggak punya foto ber-6 sih. Tapi ada foto kami sekelas:
so sweet :)
10 Prinsip Ekonomi
Apa sih ekonomi itu? Ekonomi itu ilmu. Nah, ilmu ekonomi ini mempelajari bagaimana kita mengelola sumber daya yang ada. Misalnya nih, kamu punya uang Rp10.000 di dompet, dan kamu memutuskan untuk membeli es krim Magnum dengan uang itu. Nah, uang Rp10.000 adalah sumber daya, dan keputusan untuk membeli Magnum adalah keputusan ekonomi.
Yang dimaksud sumber daya di sini tidak melulu berupa uang. Bisa juga berupa rumah, pohon, mobil, orang, pokoknya segala sesuatu yang dapat kita berdayakan untuk mendatangkan manfaat.
Meskipun ilmu ekonomi itu punya banyak cabang, pada dasarnya ia memiliki prinsip dasar yang sama. Menurut Pakdhe Gregory Mankiw, ada 10 prinsip ekonomi yang dikelompokkan dalam 3 kategori:
A. Prinsip Pengambil Keputusan:
1. Orang menghadapi pertukaran (tradeoff)
Misalnya, seorang mahasiswa memilih untuk belajar ekonomi dan psikologi. Tiap jam yang dihabiskan untuk belajar ekonomi, ia melewatkan jam untuk belajar psikologi, dan sebaliknya.
2. Biaya adalah sesuatu yang kamu korbankan untuk mendapatkan sesuatu
Apapun yang kamu korbankan untuk mendapatkan sesuatu, adalah biaya. Misalnya, untuk mendapatkan Blackberry versi terbaru, kamu mengorbankan uang. Untuk bisa kuliah di STAN, kamu mengorbankan kesempatan kuliah di UGM.
3. Orang rasional berpikir pada batas-batas (margins)
Untuk mengambil keputusan kuliah misalnya, tentu kamu tidak mau mempertimbangkan antara kuliah doktor dengan nonton tv 24 jam di rumah. Dunia tidaklah hitam dan putih. Kamu akan mempertimbangkan antara kuliah jurusan akuntansi ataukah manajemen, atau haruskah kamu mengambil kuliah setahun lebih lama.
Cara manusia mengambil keputusan sebenarnya simpel saja: mereka membandingkan keuntungan yang dapat diraih dengan biaya yang harus dikeluarkan dari suatu keputusan. Apabila keputusan berubah, mereka akan menghitung keuntungan tambahan dan biaya tambahan. Biaya dan keuntungan tambahan tersebut disebut biaya marginal dan keuntungan marginal.
4. Orang tanggap pada insentif
Pada dasarnya, perilaku manusia dipengaruhi oleh insentif yang akan ia terima. Misalnya, seseorang mau melakukan diet karena melihat kemungkinan ia dapat hidup lebih sehat dan percaya diri dan dapat dikagumi oleh orang lain. Seseorang mau naik transjakarta karena tak perlu repot berkendara sendiri. Seseorang mau membeli bensin Premium karena harganya lebih murah.
B. Prinsip Interaksi Ekonomi:
5. Perdagangan menguntungkan semua pihak
Pada dasarnya, perdagangan ada karena pihak-pihak saling membutuhkan satu sama lain. Negara X sulit memproduksi padi, tapi mempunyai persediaan minyak yang melimpah. Negara Y memproduksi banyak padi, namun tidak ada persediaan minyak. Mengapa tidak melakukan perdagangan?
6. Pasar adalah tempat yang bagus untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi
Dalam ekonomi pasar, keputusan-keputusan ekonomi diambil sendiri oleh masyarakat. Kamu tahu, keinginan masyarakat terhadap suatu barang disebut permintaan (demand), sedangkan persediaan barang tersebut disebut penawaran (supply). Demand dan supply ini membentuk harga. Harga, menunjukkan nilai suatu barang, sekaligus biaya yang harus diabyar untuk membuat barang tersebut. Nilai dari (hampir) segala sesuatu dapat distandardisasi dengan harga.
Dalam mengambil keputusan, orang akan selalu membandingkan keuntungan dan biaya. Harga, dalam banyak hal, sebenarnya membantu orang dalam mengambil keputusan mereka.
7. Pemerintah terkadang dapat meningkatkan hasil-hasil dari pasar
Pemerintah berperan dalam menunjang aktivitas masyarakat dan pasar. Misalnya, ia membuat peraturan-peraturan tentang hak milik. Ya, bagaimana interaksi pasar dapat berjalan apabila semua orang boleh mencuri?
C.Prinsip Bagaimana Ekonomi Bekerja:
8. Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuan produksinya
Semakin tinggi produktivitas masyarakat, semakin tinggi standar hidup mereka.
9. Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang
Inflasi (kenaikan harga-harga) terjadi apabila terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat.
10. Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran
Dalam jangka pendek, inflasi berlawanan dengan pengangguran. Semakin banyak yang menganggur, harga barang-barang tidak mengalami kenaikan. Dan sebaliknya.
Mungkin ada beberapa poin yang kita pertanyakan kebenarannya. Detail penjelasan tentang 10 prinsip tersebut akan kita temui di bab-bab lain. Hehehe. Silakan baca sendiri ya bukunya Pakdhe Mankiw. Semangat!
Sunday, April 15, 2012
Saya dan KRL
Sebenarnya, saya sangat menyukai perjalanan di KRL AC. Nyaman rasanya duduk santai di ruang yang dingin dan bergerak. Melihat ke luar, kamu bisa merasakan aktivitas kota, melihat mobil-mobil dan motor-motor dan pejalan kaki, melihat gedung-gedung, jalan raya, pohon-pohon. Melihat ke dalam gerbong, kamu bisa melihat orang-orang, bagaimana mereka berpakaian, buku apa yang mereka baca, juga membayangkan apa yang sedang dipikirkan mereka dan mau kemana mereka, apakah mereka punya anak, bagaimana masa kecil mereka. Yah, hal-hal tidak penting macam itulah.
Menurut saya, KRL adalah tempat yang nyaman untuk merenung. Aneh, memang. Oh ya, kenyamanan seperti ini juga bisa didapat dalam bus Transjakarta. Cukup naik dan mengikuti bus berhenti sampai ujung rute lalu kembali lagi. Cukup duduk (atau berdiri) dan melihat sekeliling.
Momen kesendirian ini bisa kita jadikan momen untuk merenung dan mengenal diri sendiri, sekaligus bersyukur karena dalam momen kesendirian itupun kita tau bahwa, sebenarnya kita tidak sendiri. Kita mungkin punya masalah hidup, target-target, mimpi yang harus diraih, dan mungkin merasa lelah dan hampir putus asa. Namun melihat orang-orang yang ada di jalan, di bus, di kereta, mereka yang sedang menjalani hidupnya. Melihat mereka, somehow membuat saya sadar, mereka juga manusia yang punya mimpi seperti saya, mereka juga berjuang untuk hidup seperti saya.
Dan mereka BERGERAK untuk hidup. Mereka berangkat bekerja, entah apapun profesinya, entah apapun masalah yang mereka hadapi di rumahnya atau kantornya. Mereka berangkat kuliah, dan entah bagaimana saya membayangkan gejolak muda mereka dan mipi-mimpi mereka, yang mereka sedang berusaha untuk mencapainya. Mungkin dari orang-orang ini, ada yang bermimpi menjadi pengusaha kaya, mungkin ada yang bermimpi menciptakan perdamaian dunia, mungkin ada yang ingin mendapatkan promosi di tempat kerjanya, mungkin ada yang ingin menjadi menteri, dokter, pengacara, mungkin ada yang ayahnya sedang sakit keras dan ia berusaha untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya... Dan sejuta kemungkinan lainnya. Namanya juga hidup. Siapa yang tahu persis apa yang sedang dialami seorang manusia asing lain yang kita temui di busway? Tapi yang pasti, mereka juga punya latar belakang sendiri.
Melihat orang-orang itu, saya merasa tidak sendiri. Saya bersyukur tinggal di Jakarta yang penuh dengan orang. Walaupun macet, padat, jenuh, kota ini memberikan kesempatan bagi saya untuk melihat orang-orang ini. Dan melihat mereka, memberikan energi tersendiri bagi saya. Jika mereka saja bisa punya kekuatan untuk mengarungi macet, polusi, panas untuk kehidupan mereka, kenapa saya tidak bisa?
Labels:
busway,
KRL,
people,
self-improvement,
sensibilities,
sightseeing
Thursday, April 12, 2012
Oil IS Renewable
I just found an interesting article about abiotic oil. Well, in summary, the theory that oil is non-renewable is faux. You may read it by yourself here: http://merahitam.com/minyak-bumi-dapat-diperbarui-bukan-dari-fosil.html
You can also google the keywords: "abiotic oil". Hehe. Lumayan buat bacaan.
Since I am not an expertise of science and oil, I can't judge which theory is true. But then, if oil is indeed can be renewed (with series of chemical reactions, naturally or synthetically), I hope government can consider the technology and any other stuff needed.
You can also google the keywords: "abiotic oil". Hehe. Lumayan buat bacaan.
Since I am not an expertise of science and oil, I can't judge which theory is true. But then, if oil is indeed can be renewed (with series of chemical reactions, naturally or synthetically), I hope government can consider the technology and any other stuff needed.
Monday, April 9, 2012
Demonstration: "Afterglow"
A demonstration in front of House of Representative building was over. And what's left? An unspeakable pain, seeing the destruction perpetrated by people who claimed to "care" with the country.
Do they know how much it cost to rebuild these? Do they know that this renovation would use citizens' money?
Not to mention the cost for the armed force, the tear gas, and cost for people's fuel for the traffic jam the demonstrators made, and also cost of cleaning the garbage they litter during and after the demonstration...
(By the way, is this demonstration really necessary? A simple logic: Since elementary school we learned that fuel is non-renewable. The supply will be lesser and finally we'll be running out of fuel someday. We will face a huge oil price increasing someday when the oil supply is very very rare. How would we prepare for that? Why don't we try to use alternative energy or at least try to lessen our fuel consumption? And how would you expect that to happen if we still have a very cheap oil?)
Yeah. You're reading it right. "Sosialme" now.
Some citizens took picture in front of demonstration site. (Sorry for my bad picture quality)
I'm just tired of demonstration. People power? Oh well. It will be okay if it's really for something good. But this fuel price demonstration? I find it nonsense. Try to learn economics and you'll know why.
Labels:
demonstration,
DPR,
fuel price,
just opinion,
sightseeing
Monday, April 2, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)