Little Feet

Take steps, take actions.
-Talisa Noor-

Friday, January 30, 2009

Different Taste of Teater Alir’s Exercising

Teater Alir has a newcomer: Mbak Vera. She’s actually our brand new guru :) (after years of autodidac—am i spelling it correctly?--, thank’s God) She had been graduated from IKJ.

It seemed like a fun exercise. With her, we tried another style of learning teater. We are taught to contol our emotion and breath. Humm. I can't wait for the next Alir's exercise (yeah,we're actually exercising). I loove Teater Alir! :)

Friday, January 23, 2009

What an idle friday...

Wow, finally I get my January-period, and it's Friday! :)
Ancient Javanese believed that if you got your first day of your period time on Friday, you would get more love. Hihi. (Well, actually, if I didn't get it on Friday, I still could get more love. Yaay, amen!)


Btw, I've just known that Denny J.A. had been the first revolutioner politic consultant in Indonesia. Humm, I wonder if I can meet him someday and have some conversations with him :) He's rock.

Tuesday, January 13, 2009

What a Strange Month...

January...here it goes...
Baru 13 hari berjalan, rasanya bulan ini berlalu dengan cepat. UTS
bakal berakhir 2 hari lagi. Kyaa...

Don't know why, saya malah menjalani bulan ini dengan dudulnya...

Kedudulan pertama, hari Kamis selepas ujian kemarin, saya dan teman saya, Fitri, berniat jalan-jalan ke Bintaro Plaza. Sebelum ke sana, kami ngambil duit di supermarket Harmony dulu. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke BP. Karena kami bosan dengan rute yang itu-itu aja, kami berinisiatif untuk melalui rute Ceger. Nggak nyangka, ternyata kami malah NYASAR dan diklakson orang-orang gara-gara nggak taat lalu lintas. (Sebenarnya bukan nggak taat sih, kami cuma bingung mau belok kanan ato kiri, jadinya kami cuma bisa
diem di tengah-tengah perempatan.)

Kedudulan kedua, malam hari setelah NYASAR sama Fitri tadi, saya dan teman satu kos saya, Didi, pergi ke Mawar Tengah untuk makan malam. Saat kami akan pulang, tiba-tiba hujan turun. Kami pun meminjam payung milik Odiek. Payungnya lucu banget: berwarna pink dan bermotif bunga-bunga. Di tengah jalan, saya dan Didi asyik bercanda. Tau-tau angin berhembus kencang dan... whaap! Payung yang kami pakai pun TERBALIK, mulanya membentuk huruf U, kemudian salah satu ujung kain pada payung itu terlepas sehingga payungya menjadi nggak berbentuk. Reaksi pertama kami sangat tidak lazim: TERTAWA. Reaksi kedua: PANIK. Reaksi ketiga: berusaha memperbaiki payung tapi NGGAK BERHASIL. Akhirnya, kami pun pulang ke kos dengan berlari di bawah siraman hujan sambil membawa payung pink-motif-bunga yang udah nggak jelas bentuknya.

Kedudulan ketiga, sehari setelah insiden PAYUNG TERBALIK, saya dan teman kos saya, Denis, berinisiatif untuk membuat sesuatu. Akhirnya kami sepakat, sesuatu itu adalah PUDING. Bermodalkan sebungkus agar-agar Swallow, gula, susu, air mineral, panci, dan kompor, kami pun beraksi. Setelah agar-agar itu matang, kami menuangkannya ke sebuah cetakan puding. Ehh, entah kenapa tangan Denis "terpeleset" sehingga cetakan yang udah setengah terisi itu... plukk! Jatuh nggak berbentuk. Kaki kami kena cipratannya dan kami kehabisan kata-kata, kami cuma bisa menertawakan insiden itu. Kemudian kami melanjutkan mengisi cetakan puding-nya sampe penuh. Malam itu pun kami habiskan dengan mengepel lantai kos yang terkena tumpahan agar-agar. Untuk menghibur diri, kami nonton film JUNO di laptop sambil minum teh hangat. Kenang-kenangan dari kejadian itu: bekas berwarna kemerahan di kulit kaki denis yang terkena cipratan agar-agar yang masih panas waktu itu...

Euh, besok dan lusa masih ada UTS menanti... I hope I can do my best and do them correctly. Bahasa Indonesia dan Statistik... I'm coming!

(btw IVED-nya batal! huuh..)