Little Feet

Take steps, take actions.
-Talisa Noor-

Monday, December 29, 2014

What My Elementary School Taught Me

Baru-baru ini beredar artikel curhatan di facebook tentang anak umur 6 tahun yang masuk rumah sakit jiwa gara-gara dipaksa les ini itu sama ibunya. Terlepas dari bener enggaknya berita itu, hal itu bisa kita jadikan pelajaran. Waktu saya cari thread itu di kaskus, ternyata malah banyak yang curcol tentang permasalahan serupa yang terjadi pada dirinya atau temannya. Intinya sama, mereka stres, merasa ditekan oleh orang tuanya.

Apa yang salah?
Apakah salah kurikulum kita? Atau orang tua kita?
Entahlah. Mungkin keduanya perlu diperbaiki.

Sepertinya jaman sekarang, seorang anak diikutkan les ini itu sejak kecil menjadi hal yang lumrah. Anak SD juga sekolahnya dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.

Tiba-tiba teringat jaman SD* saya dulu. Kayaknya hidup tuh lebih simpel. Kelas 1, masuk jam 7 atau 8 (aku lupa persisnya hahaha), pulangnya jam 10.

Menurut saya sih, masa SD adalah masa pembentukan kepribadian dan sikap. Jaman saya kelas 1-3 dulu, kebanyakan yang diajarin itu tentang perilaku. "Biasakan antre", "trotoar dalah tempat pejalan kaki", "menyeberang jalan di zebra cross atau jembatan penyeberangan", "jangan bersepeda berjajar bertiga di tengah jalan", "menyetel radio keras-keras bisa mengganggu tetangga", dan sebagainya. Jadi, anak-anak seusia saya tuh bisa tau mana yang baik dan nggak baik dilakukan sebagai bagian dari masyarakat. Hal-hal yang diajarin tuh simpel tapi penting banget untuk kehidupan, sebenernya.

(Anyway, setelah diinget-inget lagi, temen-temen SD saya juga nggak ada tuh yang suka bully atau ngegangguin temennya secara berlebihan. Mungkin karena didikan di sekolah berpengaruh?)

Waktu SD, saya tuh diajarin konsep toleransi, tenggang rasa, saling menghargai, saling menghormati. Saya dikenalkan bahwa agama tuh banyak, dan kita harus hidup rukun, makanya diperlukan toleransi. Terhadap orang lain juga kita perlu menghargainya, meskipun pendapatnya berbeda dengan kita, karena setiap orang memiliki hak bersuara yang sama (tuh ada di UUD 1945 juga). Simpel kan, tapi nempel banget. Sampe gede juga saya tuh lebih bisa menghargai dan menerima pendapat orang lain meskipun berbeda dengan saya. Kalo ga gitu, bisa stres, bahkan bisa berantem melulu kalo ketemu orang yang berbeda gaya komunikasi dan pendapatnya.

Pelajaran kayak PPKN (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan), agama, dan bahasa Indonesia tuh dulu kelihatannya nggak penting, tapi setelah saya gede gini, baru saya rasakan manfaatnya.
(Saya tuh heran ya sama anggota dewan yang kalo rapat tuh gontok-gontokan. Masa perilakunya kalah sama anak SD. :| )

Anyway, balik lagi ke topik awal. My point is, anak kecil mah ga usah dipaksa jago matematika dan semua hal. Yang penting justru pembentukan perilaku. Di jepang, anak kecil diajarinnya tuh main, menggambar, tamasya, melihat museum. Mereka juga diajarin antre dan beli tiket kereta sendiri. Simpel, tapi sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan mereka. Jangan berikan mereka beban yang terlalu berat.

Kalau sejak TK mereka mau belajar matematika ya hayuk diajarkan, tapi jangan ditekan. Saya memang belum punya anak sih, tapi banyak cerita dan pengalaman orang lain yang bisa dijadikan pelajaran. Yang saya tau, anak itu cuma titipan dari Allah. Orang tua berkewajiban memeliharanya, tetapi nggak bisa terus-terusan mengatur dan memaksakan kehendak.

Oh ya, jadi inget, temen saya pernah cerita kalo di SD sekarang, guru tuh ga mau menegur murid meskipun dia nakal, karena takut orang tuanya menuntut. Menurut saya sih, kalo soal perilaku, anak kecil itu justru tetap perlu diberi ketegasan. Bukan dengan membentak, tapi harus dibilangin kalo perilakunya tidak baik. Gitu sih menurut saya, hehehe, mungkin ada pendapat yang berbeda? :)


*Saya dulu sekolah di SDN Kertajaya XIII Surabaya (ngetop dipanggil SDN Pucang Jajar II waktu itu). Sekolahnya emang terkenal bagus. Guru-gurunya juga oke banget. Dulu sih. Gatau sekarang gimana. Wali kelas favoritku dulu tuh sekarang udah dipindah ke sekolah lain. Kalo ga salah, sekarang sistemnya emang rolling guru gitu.*


2 comments:

deadyrizky said...

heh???
Tasa mau nikahhh???

Talisa Noor said...

Insya Allah, mas. Cek grup fb yaaa ;)