Diam

apa yang akan kita lakukan ketika orang lain tidak mempercayai kita?
well, ini pertanyaan yang muncul beberapa minggu ini di benak saya. saya, dengan segala ketidakpedulian saya, memilih untuk DIAM dan tidak memberi klarifikasi apapun, berharap mereka akan mengerti dari sikap yang saya tunjukkan. berharap mereka dapat melihat dan menilai mana yang benar, baik, dan buruk.
tapi sepertinya saya salah. mereka hanyalah orang biasa, yang mana mungkin mereka tau perasaan dan seluruh tindakan saya tanpa saya beri tahu.pada akhirnya, memang mereka tidak mengerti maksud saya.
kesimpulan saya, ketika klarifikasi memang diperlukan, lakukan saja. ketika bicara memang diperlukan, lakukan saja.
diam terkadang membawa petaka. dia tidak lagi sebuah emas, seperti yang sering didengungkan dalam peribahasa yang sering kita dengar waktu kita masih anak-anak. diam tidak akan membawa perubahan apa-apa. oleh karena itu, jangan diam saja!
saya tidak berusaha bilang bahwa diam itu selalu buruk. tidak. ketika kita tahu kata-kata dan tindakan kita justru akan meperburuk keadaan, tidak ada salahnya mengambil sikap diam. mungkin ini yang terbaik, untuk sementara. intinya, semua itu kembali kepada penilaian kita pribadi: dalam situasi seperti apakah kita harus berbicara, dan dalam situasi apakah kita harus diam?